Dientry oleh Master Administrator - 09 January, 2019 - 2011 klik
Gelar Storytelling, Peneliti BLI Ajak Siswa Ikut Jaga DAS

P3SEKPI (Purwakarta, Desember 2018)_Peneliti Badan Litbang dan Inovasi (BLI), atas undangan Direktur Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung, melaksanakan kegiatan gelar storytelling untuk mengajak siswa PAUD hingga SD ikut serta menjaga kondisi daerah aliran sungai (DAS), Purwakarta (29/12). Acara ini merupakan bagian dari agenda Pencanangan Gerakan Nasional Pemulihan DAS oleh Direktorat Jenderal Pengelolaan DAS dan Hutan Lindung, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

”Jangan buang sampah sembarangan.....!” teriak anak-anak spontan, saat ditanya tentang apa yang bisa mereka lakukan untuk menjaga kebersihan sungai. Sekitar 100 anak tingkat pendidikan anak usia dini (PAUD) hingga usia kelas tiga sekolah dasar (SD) di Purwakarta, dengan antusias menyimak dan berpartisipasi aktif dalam storytelling bertema manusia, pohon, dan sungai.

Storytellernya, Bugi Kabul Sumirat, peneliti pada Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial Ekonomi dan Perubahan Iklim (P3SEKPI). Dengan gaya ringan, fun dan interaktif, Bugi mengajak anak-anak memahami lingkungan DAS, bagaimana bila DAS rusak dan apa yang dapat dilakukan anak-anak untuk membantu pemulihannya.

Dengan bantuan hand-puppet seekor orang utan (si Otan) dan dua buah kipas bergambar lukisan hewan-hewan air yang menderita akibat sungai yang tercemar, Bugi mengajak anak-anak berimajinasi tentang hutan yang rusak akibat penebangan liar dan sungai yang tercemar akibat ulah manusia. Si Otan dan hewan-hewan lainnya dikisahkan sangat menderita dengan kondisi tersebut. Ini dimaksudkan untuk menggugah anak-anak untuk ikut berempati dan akhirnya terdorong untuk mencegah kerusakan itu terjadi.

“Apakah mau lingkungan sekitar kita rusak seperti hutannya si Otan?” tanya Bugi pada anak-anak sambil memegang si Otan yang terlihat sedih. Dengan kompak mereka berteriak dengan kencang, “Tidaaaaaakkk...!”

Diakhir acara, selain dilakukan sedikit pengulangan materi, Bugi juga memainkan si Otan untuk mengajak 4 orang anak maju ke depan menanam pohon. Empat buah pot kecil berwarna-warni khas anak-anak, media tanam serta 2 buah biji rambutan dan 2 biji nangka telah disiapkan. Anak-anak dengan antusias mengisi pot dengan tanah dan menanam biji serta kemudian menyiramnya dengan air.

“Dan jangan lupa dirawat ya sampai pohonnya besar,” seru si Otan setelah anak-anak selesai menanam pohon. Anak-anak pun mengangguk dengan semangat.

Rangkaian storytelling ini dimaksudkan agar anak-anak sejak dini mengenal dan mulai memahami perlunya kita semua berkomitmen dan berkontribusi dalam menjaga dan memelihara DAS. Berdasarkan hasil penelitian, storytelling sangat bermanfaat bagi terjadinya perubahan sosial di masa depan, terutama jika diterapkan pada kalangan muda. Kegiatan itu dapat dianggap sebagai investasi bagi masa depan yang lebih baik karena dapat memberikan manfaat, seperti:
• Menstimulasi dan meningkatkan daya ingat dan daya pikir kreatif
• Menstimulasi dan meningkatkan kemampuan pemecahan masalah
• Menimbulkan rasa kebersamaan
• Memupuk rasa saling menghormati (sesama ciptaan-Nya)
• Memupuk rasa keberpihakan (terhadap lingkungan)
• Memupuk rasa toleransi
• Memupuk dan meningkatkan rasa tanggung jawab.

Gerakan Nasional Pemulihan DAS akan berhasil jika terjadi perubahan sosial ke arah yang lebih baik di masa depan. Kalangan milenial dan champion yang asal-muasalnya adalah kalangan usia dini/muda (peserta yang hadir) adalah aktor utama perubahan itu.

Kegiatan pencanangan ini diselenggarakan di persemaian permanen Purwakarta, Jawa Barat. Berlangsung selama dua hari, 28-29 Desember 2018, pencanangan ini mengambil tema 'DAS Sehat Sejahterakan Rakyat'. Tema ini sangat penting mengingat bahwa DAS yang sehat akan berdampak kepada meningkatnya kesejahteraan rakyat. Hal ini tentu sangat memerlukan kerjasama banyak pihak, baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat.

Pencanangan gerakan nasional tersebut yang dihadiri oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutan, Gubernur Jawa Barat serta Bupati Karawang.**BKS

Informasi lebih lanjut:
Pusat Penelitan dan Pengembangan Sosial, Ekonomi, Kebijakan dan Perubahan Iklim (P3SEKPI)
http://www.puspijak.org
Jln. Gunung Batu No. 5 Bogor, Jawa Barat, Indonesia
Telp. (0251) 8633944 - FAX (0251) 8634924, email : publikasipuspijak@yahoo.co.id

 

Penulis : Bugi Kabul Sumirat