- Strategi Media Sosial BP2TSTH dalam Penyebaran Informasi Litbang – Baca Selanjutnya
- FORDA Survey – Baca Selanjutnya
- Laporan Kinerja BLI Tahun 2017 (informasi pelaksanaan kegiatan di BLI) – Baca Selanjutnya
- Berbagai Potensi dan Peluang Penelitian bagi Mahasiswa di BP2LHK Aek Nauli – Baca Selanjutnya
- Mengubah Limbah Kayu Hutan Rawa Gambut Bekas Kebakaran Menjadi Arang Kompos dan Cuka Kayu – Baca Selanjutnya
- PUI 2018, Balitek DAS akan Bersinergi dengan B2P2BPTH Yogyakarta – Baca Selanjutnya
Dientry oleh
Master Administrator -
15 January, 2019 -
924 klik
Atasi Limbah Gajah: BP2LHK Aek Nauli Undang PETALA
BP2LHK Aek Nauli (Aek Nauli, Januari 2019)_Keberadaan gajah di Aek Nauli Elephant Conservation Camp (ANECC) memberikan tantangan baru bagi Balai Penelitian dan Pengembangan Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BP2LHK) Aek Nauli terkait limbah yang dihasilkannya. Untuk mengatasinya, BP2LHK Aek Nauli mengundang Perkumpulan Petualang Alam Bebas (PETALA) Kota tebing Tinggi untuk berdiskusi dan berbagi pengalaman dalam hal pengolahan limbah.
PETALA adalah organisasi bagi penikmat alam bebas dan kreativitas. Selama ini, kreativitas mereka dalam hal pengolahan limbah rumah tangga sudah diakui dan mendapatkan dukungan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Itulah sebabnya, BP2LHK Aek Nauli mengharapkan pengalaman PETALA dapat membantu mengatasi limbah yang dihasilkan oleh gajah, baik berupa bekas pakan, kotoran, maupun bekas area “ngangon”gajah.
Wanda Kuswanda, S.Hut, M.Sc., peneliti BP2LHK Aek Nauli, sebagai pelaksana kegiatan litbang ekowisata gajah di sana berharap agar PETALA bisa membantu balai untuk mengolah dan memanfaatkan limbah gajah di ANECC. Baik itu limbah bekas pakan maupun kotorannya. Apabila tidak ada upaya pengolahan limbah, dikhawatirkan menjadi sumber pencemaran dan penyakit bagi pengunjung maupun pengurus ‘mahout’ di lapangan.