Dientry oleh B2P2BPTH Yogyakarta - 24 October, 2020 - 2074 klik
Badan Litbang dan Inovasi KLHK Kembali Lahirkan Empat Varietas Unggul Baru

" Keempat varietas tersebut terdiri dari tiga varietas jenis ekaliptus dan satu varietas jenis hibrid akasia. Nama varietas jenis ekaliptus tersebut adalah Purwo Bersinar Ep058, Purwo Bersinar Ep063, dan Purwo Bersinar Ep070. Sementara itu varietas baru jenis hibrid akasia bernama Purwo Sri Ah025 "

[FORDA] _Badan Litbang dan Inovasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melalui Balai Besar Litbang Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan (BIOTIFOR) Yogyakarta, kembali melahirkan empat varietas unggul tanaman hutan. Keempat varietas baru tersebut secara resmi telah terdaftar di Pusat Perlindungan Varietas Tanaman, Juni 2020 lalu. 

Keempat varietas tersebut terdiri dari tiga varietas jenis ekaliptus dan satu varietas jenis hibrid akasia. Nama varietas jenis ekaliptus tersebut adalah Purwo Bersinar Ep058, Purwo Bersinar Ep063, dan Purwo Bersinar Ep070. Berturut-turut nomor sertifikatnya adalah 862/PVHP/2020, 863/PVHP/2020 dan 864/PVHP/2020.

Varietas baru lainnya adalah jenis hibrid akasia bernama Purwo Sri Ah025 dengan nomor sertifikat 861/PVHP/2020. Varietas baru ini merupakan hasil perakitan varietas oleh BIOTIFOR melalui teknik hibridisasi baik secara alami maupun buatan.

Baca juga: Pentingnya Pemuliaan Pohon dalam Menjawab Tantangan Hutan Tanaman Industri

Dr. Ir. Arif Nirsatmanto, M.Sc., Peneliti BIOTIFOR, selaku Ketua Pemulia Varietas jenis ekaliptus menjelaskan bahwa tiga varietas baru jenis ekaliptus tersebut mempunyai perbedaan morfologi yang mencolok pada bentuk daun dan permukaan kulit batangnya.

“Ketiga varietas tersebut mempunyai bentuk batang lurus dengan produktivitas pertumbuhan volumenya mencapai 35-40 m3/ha/tahun atau 22%-137% di atas jenis E. pellita dari kebun benih semai generasi pertama (F1). Proses selanjutnya adalah akan dilakukan pengujian terhadap sifat-sifat kayunya sebagai bahan baku industri berbasis serat,” ujar Arif di kantornya, baru-baru ini.

Arif menerangkan, sifat-sifat kayu ketiga varietas tersebut memiliki kualitas yang sesuai dengan standar SNI sebagai bahan baku industri pulp, kertas dan rayon (dissolving pulp).

“Saat ini varietas tersebut sedang diperbanyak secara massal menggunakan teknik kultur jaringan sebagai persiapan materi genetik untuk pembangunan prototype yang akan dilakukan pada tahun 2021 bekerja sama dengan mitra industri pulp/kertas di Indonesia,” terangnya.

Dengan bertambahnya tiga varietas baru ini, maka BIOTIFOR telah mempunyai enam varietas unggul jenis ekaliptus yang secara resmi terdaftar di Pusat Perlindungan Varietas Tanaman. Tiga varietas lainnya yang telah resmi terdaftar pada tahun 2018 adalah varietas Purwo Bersinar Ep006, Purwo Bersinar Ep007 dan Purwo Bersinar Ep014.

Baca juga: Setelah Negara Fiji dan Timor Leste, Praktisi Korea Selatan Belajar Pemuliaan Pohon di Babes Litbang BPTH

Sementara itu, Dr. Sri Sunarti, S.Hut., MP., Peneliti BIOTIFOR selaku Ketua Pemulia Varietas Purwo Sri Ah025 menjelaskan bahwa Varietas Purwo Sri Ah025 merupakan hibrid hasil persilangan buatan antara Acacia mangium dan A. auriculiformis. Keduanya merupakan pohon plus dari kebun benih semai generasi pertama (F1).

“Varietas Purwo Sri Ah025 mempunyai keunggulan berbatang lurus dengan kulit batang retak merata berwarna coklat kemerahan menyerupai induk betinanya (A. mangium). Produktivitas pertumbuhan volumenya mencapai ± 45m3/ha/tahun atau sebesar ± 14% lebih tinggi dibandingkan jenis A. mangium dari kebun benih semai generasi pertama (F1),” jelas Sri Sunarti.

Lebih jauh Sri Sunarti menerangkan bahwa keunggulan lain varietas baru ini adalah adaptabilitasnya yang cukup tinggi terhadap lahan marginal dan lebih toleran terhadap serangan penyakit. “Selain itu kualitas kayunya telah memenuhi standar SNI sebagai bahan baku industri pulp, kertas dan rayon (dissolving pulp),” ujarnya.

Dengan varietas baru ini, BIOTIFOR sampai saat ini telah memiliki dua varietas unggul jenis hibrid akasia yang secara resmi telah terdaftar di Pusat Perlindungan Varietas Tanaman. Satu varietas lainnya yaitu Varietas Purwo Sri Ah044 telah resmi terdaftar sebelumnya, pada tahun 2018. Kualitas kayu varietas ini telah memenuhi standar SNI sebagai bahan baku pulp, kertas dan rayon (dissolving pulp).

“Saat ini, varietas tersebut tengah diperbanyak secara massal menggunakan teknik kultur jaringan sebagai persiapan materi genetik untuk pembangunan prototype  pada tahun 2021 bekerja sama dengan HPH tanaman industri pulp/kertas di Indonesia,” tambah Sri Sunarti.

Dengan demikian, BIOTIFOR telah memiliki delapan varietas tanaman hutan yang resmi terdaftar di Pusat Perlindungan Varietas Tanaman. Proses selanjutnya adalah pengajuan Hak Perlindungan Varietas Tanaman yang telah dilakukan terhadap empat varietas yang terdaftar pada tahun 2018. Target selanjutnya adalah mendapatkan dua varietas baru terdaftar dan terkabulnya Hak Perlindungan Tanaman sebanyak dua varietas setiap dua tahun pada tahun 2021-2024.

Adanya varietas baru yang telah dihasilkan ini diharapkan mampu meningkatkan produktivitas dan kualitas bahan baku industri berbasis serat (pulp, kertas, rayon) di Indonesia serta peningkatan nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) melalui pengurangan impor bahan baku serat.

Mengapresiasi pencapaian ini, Kepala Badan Litbang dan Inovasi KLHK, Dr. Agus Justianto berharap, keempat varietas baru ini bersama varietas unggul sebelumnya dapat menjawab tantangan dan masalah Hutan Tanaman Industri di sektor hulu, khususnya terkait produktivitas tegakan.

“Penerapan hasil-hasil penelitian dan pengembangan berbasis genetik melalui aplikasi bioteknologi dan pemuliaan pohon merupakan langkah strategis yang dapat diambil dalam mengatasi dan menjawab tantangan permasalahan Hutan Tanaman Industri di Indonesia,” ujarnya dalam sambutannya sebelum membuka Webinar BIOTIFOR 2020 Seri 4 bertajuk “Pemuliaan Pohon dalam Menjawab Tantangan Hutan Tanaman Industri”, beberapa waktu lalu.***

------------------------------ 

Balai Besar Litbang Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan :
Jl. Palagan Tentara Pelajar KM15 Purwobinangun, Kec. Pakem, Kab. Sleman, Yogyakarta (Indonesia)

Telp. (0274) 895954; 896080 Fax. (0274) 896080

Email               : breeding@biotifor.or.id

Website           : www.biotifor.or.id

Instagram        : www.instagram.com/biotifor_jogja

Facebook        : www.facebook.com/Balai-Besar-Litbang-BPTH-187407891327294

Youtube           : http://youtube.com/c/BiotiforJogja

E-Journal        : http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPTH/index

 

Penulis : TIM DID-BIOTIFOR
Editor : Risda Hutagalung