Dientry oleh BP2TKSDA Samboja - 10 February, 2021 - 445 klik
Herbarium Wanariset sebagai Rujukan Eksplorasi Tumbuhan

" Sebelum eksplorasi, informasi tentang jenis-jenis tumbuhan tersebut sebelumnya kami dapatkan melalui penelusuran di website Herbarium Wanariset www.herbarium-wanariset.or.id "

[FORDA]_Herbarium Wanariset yang dikelola Balai Litbang Konservasi Sumberdaya Alam (Balitek KSDA) Samboja saat ini telah menjadi salah satu rujukan pencarian data dan informasi tumbuhan. Hal ini terlihat dari kegiatan pengambilan sampel tumbuhan yang dilakukan oleh Fakultas Farmasi Universitas Mulawarman (Unmul), Samarinda.

Dr. Hadi Kuncoro, S.Farm., M.Farm dan tim Farmasi Unmul telah membuat list jenis tumbuhan target eksplorasi berdasarkan data di website herbarium wanariset. Selanjutnya Hadi Kuncoro berkoordinasi dengan Balitek KSDA untuk pengambilan sampel kulit Aglaia pacyphilla, Aglaia laxiflora, Dysoxylum spp., Diospyros borneensis, Knema spp., dan Litsea spp. di Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Hutan Penelitian Samboja pada tanggal 28-29 Januari 2021.

“Sebelum eksplorasi, informasi tentang jenis-jenis tumbuhan tersebut sebelumnya kami dapatkan melalui penelusuran di website Herbarium Wanariset www.herbarium-wanariset.or.id" kata Hadi Kuncoro. Dari kegiatan ini berhasil dikumpulkan sebanyak 12 jenis tumbuhan dari 37 individu pohon.

Taufiqurrohman, Kepala Seksi Data, Informasi dan Sarana Penelitian Balitek KSDA mengatakan bahwa dari hasil penelusuran data kemudian dilakukan identifikasi tegakan di KHDTK Samboja oleh Tim Herbarium Wanariset dan KHDTK Samboja sebelum kegiatan ini dilaksanakan.

Baca juga: Menteri LHK Apresiasi Herbarium Wanariset Samboja

Lebih lanjut, Bina Swasta Sitepu, Peneliti Botani yang mendampingi selama kegiatan di lapangan bersama Iman Suharja (Pengelola Herbarium) dan Yusub Wibisono (Teknisi Litkayasa Balitek KSDA) mengatakan bahwa lokasi pengambilan sampel kulit dilakukan di areal kebun benih dan jalur pejalan Km 7, Trek Wartono Kadri, dan Jalur Pejalan Baru di KHDTK Hutan Penelitian Samboja.

“Pengambilan sampel ini dilakukan sebagai tahap awal dalam penelitian Fakultas Farmasi Universitas Mulawarman berjudul Kajian Senyawa Metabolit Sekunder dari tumbuhan endemik Kalimantan Timur beserta bioaktifitasnya,” kata Hadi. Dengan pelaksanaan penelitian ini, Hadi Kuncoro mengharapkan dapat menyediakan informasi terkait kandungan kimia aktif potensial sebagai bahan baku farmasi, khususnya dari jenis tumbuhan kurang dikenal dapat dilengkapi dan dimanfaatkan kedepannya sebagai bahan baku medis maupun penggunaan lainnya seperti kosmetik maupun parfum.

Baca juga: One Code WAN Data, Optimalisasi Pemanfaatan E-Herbarium Wanariset

Sebagai informasi, Herbarium Wanariset merupakan salah satu Herbarium yang dimiliki oleh Badan Litbang dan Inovasi (BLI) Kementerian LHK dan dikelola oleh Balitek KSDA. Herbarium ini telah dirintis sejak tahun 1989 sebagai hasil kerjasama antara Departemen Kehutanan (sekarang KLHK) dengan RisjkHerbarium Leiden University Belanda saat itu.

Selama tiga dekade ini, spesimen yang telah dikoleksi oleh Herbarium Wanariset s.d. Desember 2020 berjumlah 20.341 nomor koleksi dari 220 suku, 1129 marga, 3.719 jenis tumbuhan. Sebagian besar koleksi berasal dari pulau Kalimantan, dan sebagian lainnya dari Sumatra, Jawa, Sulawesi, Maluku, Papua, bahkan dari negara tetangga seperti Malaysia, dan Brunei Darussalam. **TIA

Penulis : Agustina DS
Editor : Muhamad Sahri Chair