Dientry oleh Dyah Puspasari - 31 March, 2021 - 563 klik
Agroforestri Suren Layak Jadi Sumber Ekonomi Baru di Simalungun

" Nilai NPV terbesar diperoleh dari kombinasi tanaman suren dengan kopi dan kemiri, sedangkan nilai NPV terkecil diperoleh dari kombinasi tanaman suren dengan mangga dan alpukat "

[FORDA]_Agroforestri suren dinilai layak menjadi sumber ekonomi baru di Simalungun. Hal ini diungkap oleh Latifah, dkk dalam artikelnya yang dirilis pada Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Volume 17 Nomor 2, Tahun 2020

Berdasarkan kajian manfaat dan kelayakan ekonomi budidaya suren yang dilakukan Latifah, dkk, diketahui total net present value (NVP) di Desa Sipolha Horison, Kecamatan Pematang Sidamanik, Simalungun, Sumatera Utara bernilai positif atau NPV > 0. Nilai NVP yang diperoleh dengan tingkat suku bunga 17,5% adalah Rp 29.153.089 ha/daur. Hal ini berarti bahwa pola agroforestri suren di desa tersebut layak secara finansial. 

Baca jurnal: Kelayakan Ekonomi Budi Daya Suren di Desa Sipolha Horison, Simalungun 

“Nilai NPV terbesar diperoleh dari kombinasi tanaman suren dengan kopi dan kemiri, sedangkan nilai NPV terkecil diperoleh dari kombinasi tanaman suren dengan mangga dan alpukat,”papar tim peneliti dari Fakultas Kehutanan USU ini, dkk dalam artikelnya. 

Suren (Toona sureni), merupakan jenis pohon serba guna dan cepat tumbuh, serta banyak tumbuh di sekitar hutan. Setiap bagian pohonnya dapat dimanfaatkan, mulai dari kayu, batang, daun, akar, bahkan kulitnya sekalipun, sehingga jenis ini memiliki nilai ekonomi tinggi. 

Masyarakat Desa Sipolha Horison telah sejak lama memanfaatkan pohon suren sebagai pembatas lahan dan naungan. Batang tanamannya digunakan untuk dinding rumah, kusen, perahu dan kapal, sedangkan daunnya digunakan untuk lalapan makan, obat-obatan dan insektisida alami. Suren juga memberikan penghasilan tambahan bagi masyarakat.  Biasanya suren dijadikan tabungan untuk kebutuhan keluarga yang mendadak atau untuk biaya pendidikan. 

Pohon suren dapat dimanfaatkan kayunya untuk keperluan pertukangan, seperti pintu, jendela, dinding rumah maupun kusen untuk pembangunan rumah sendiri. Selain itu, kayu suren juga diketahui memiliki sifat rekat yang sangat baik, bahkan akar dan kulitnyapun dapat digunakan sebagai nanofiller yang berfungsi untuk memperbaiki kualitas perekatan. 

Kayu suren juga biasa digunakan sebagai bahan baku pembuatan kapal dan perahu/sampan. Sifatnya yang tahan terhadap air, tidak mudah membusuk, lentur/mudah dibentuk, tidak mudah dimakan rayap, menampilkan corak dekoratif unik dan memiliki nilai kekuatan dan keawetan yang relatif tinggi, membuat banyak pengusaha kapal yang memanfaatkan pohon suren ini. 

Menariknya lagi, akar dan kulit suren dapat dimanfaatkan untuk obat diare, buahnya dapat disuling menjadi minyak esensial, daun mudanya biasanya dimanfaatkan sebagai sayuran, obat-obatan, dan dapat diproses menjadi insektisida alami. Keberadaan suren yang cukup melimpah dan mengandung senyawa aktif ini selain sebagai pembunuh hama juga berfungsi sebagai penolak, penarik dan antifertilitas (pemandul). 

Baca juga: Ekstrak Biji Sirsak dan Suren: Insektisida Nabati Efektif Kendalikan Hama Gaharu

Meninjau ragam manfaat suren dan kelayakannya finansialnya, maka agroforestri suren sangat layak untuk dikembangkan oleh masyarakat di Desa Sipolha Horison. Keuntungan yang diperoleh petani cukup besar dan kontinu, karena setiap lahan ditanami dengan tanaman suren dan berbagai jenis tanaman Jenis Pohon Serba Guna (JPSG). 

Selain pertimbangan kelayakan ekonomi, dalam memilih komoditas unggulan, masyarakat juga harus mempertimbangkan kondisi lahan dan kemampuan masyarakat yang akan mengelola. Selain itu, untuk dapat lebih mengembangkan usahanya, masyarakat perlu mendapat dukungan/fasilitasi dari organisasi koperasi maupun kerja sama dengan mitra bisnis. 

Terkait jenis suren, Badan Litbang dan Inovasi (BLI) juga melakukan serangkaian riset pada jenis ini. Di antaranya penggunaan mikoriza untuk pertumbuhan suren, pemanfaatan biji suren untuk insektisida nabati, fenologi, perbenihan suren, dan lain-lain. 

Agroforestri juga menjadi salah satu fokus riset BLI. Dalam Roadmap Penelitian dan Pengembangan Kehutanan 2010-2025, agroforestri sebagai sumber ekonomi masyarakat sudah menjadi bagian dari riset Pengelolaan Hutan. Penelitian agroforestri terus dikembangkan berbasis pangan, energi, tumbuhan berkhasiat obat, konservasi sumber daya air, dalam pola-pola hutan rakyat dan hutan tanaman dengan berbagai aspek mulai silvikultur dan sosial ekonomi.*(LG)

Photo credit: Hutan Tanaman Suren oleh Latifah, dkk

Informasi lebih lanjut:
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan
Jl. Gunung Batu No. 5, Bogor 16118, West Java Indonesia Telp: (0251) 8634944 | Fax : (0251) 8634924
Email : jurnalpht@gmail.com 
Website http://puslitbanghut.or.id/ 

Informasi jurnal:
Jurnal Penelitian Hutan Tanaman (JPHT)
Website https://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHT 

Penulis : Lusi Ginoga
Editor : Dyah Puspasari