No |
Judul |
Penulis |
Peneliti |
Unit Kerja |
Tahun |
Abstrak |
Dokumen |
1 |
Strategi Konservasi Sumberdaya Genetik Ex-Situ Eboni (Diospyros celebica Bakh.) |
|
- Nama : Prastyono, S.Hut, M.Sc
- Bidang Keahlian :
- Unit Kerja : Balai Besar Penelitian Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan
- Email : prastprast@yahoo.com
|
Balai Besar Penelitian Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan |
2012 |
Detail |
|
2 |
Hubungan Antara Keragaman Dengan Isoenzim Dan Pertumbuhan Merbau |
mahfudz |
- Nama :
- Bidang Keahlian :
- Unit Kerja :
- Email :
|
Balai Penelitian Kehutanan Manado |
2013 |
Merbau (Intsia bijuga O.Ktze) merupakan salah satu jenis tanaman yang mempunyai banyak kegunaan dan bernilai ekonomi tinggi. Penebangan yang dilakukan secara terus menerus akan menurunkan keragaman genetik yang diperlukan untuk mengembangkan merbau. Tujuan penelitian adalah untuk menjelaskan hubungan antara keragaman genetik pada level isoenzim dan pertumbuhan. Penelitian dilakukan di Laboratorium Pemuliaan Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada dan lokasi uji keturunan yaitu di Kawasan Hutan Penelitian Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Sobang Propinsi Banten selama 22 bulan mulai Pebruari tahun 2008 sampai Desember tahun 2009. Hasil penelitian menunjukkan adanya korelasi antara keragaman genetik dengan isoenzim dan pertumbuhan tanaman adalah positif untuk karakter tinggi, diameter dan percabangan yaitu sebesar 0,12, 0,10 dan 0,20. Korelasi genetik antara sifat tinggi, diameter dan percabangan dan korelasi antara keragaman isoenzim dengan pertumbuhan bersifat dinamis dan dapat berubah seiring dengan perkembangan waktu dan pertumbuhan tanaman.
Detail |
|
3 |
Variasi Pertumbuhan pada Kombinasi Dua Uji Keturunan Merbau (Intsia Bijuga O.Ktze) Di Sobang, Banten Dan Bintuni, Papua Barat |
mahfudz |
- Nama :
- Bidang Keahlian :
- Unit Kerja :
- Email :
|
Balai Penelitian Kehutanan Manado |
2013 |
Merbau (Instia bijuga O.Ktze) merupakan jenis andalan dan pernah direkomendasikan untuk digunakan dalam pembangunan hutan tanaman. Upaya pemuliaan antara lain melalui pembangunan uji keturunan sangat diperlukan dalam menyediakan benih yang bergenetik unggul untuk meningkatkan produktivitas hutan tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan hidup tanaman, variasi genetik karakter pertumbuhan dan korelasi genetik antar karakter tanaman. Uji keturunan dibangun di Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Sobang Banten dan Bintuni Papua Barat. Rancangan yang digunakan adalah RCBD, terdiri dari 100 famili dari 8 populasi, 4 pohon perplot, dan 6 ulangan. Jarak tanam yang digunakan adalah 4mx4m. Hasil penelitian menunjukkan kemampuan hidup tanaman sangat baik yang ditunjukkan dengan persen hidup yang tinggi yaitu 95,0%. Terdapat perbedaan yang nyata diantara famili maupun populasi yang diuji untuk karakter tinggi, diameter dan percabangan. Nilai taksiran heritabilitas individu (h2i ) untuk sifat tinggi tergolong tinggi (0,33) serta sedang untuk diameter dan percabangan (0,24 dan 0,16). Sedangkan heritabilitas famili (h2f) tergolong sedang untuk parameter tinggi, diameter dan percabangan (0,40, 0,42 dan 0,35). Korelasi genetik (rg) antara pertumbuhan tinggi dan diameter adalah 0,95
Detail |
|
4 |
Pembangunan Uji Keturunan Jati Di Gunung Kidul dalam rangka Penyediaan Benih Unggul Di Masa Depan |
|
- Nama : Hamdan Adma Adinugraha, S.Hut, M.Sc
- Bidang Keahlian :
- Unit Kerja : Balai Besar Penelitian Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan
- Email :
|
Balai Besar Penelitian Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan |
2013 |
Tanaman jati (Tectona grandis) merupakan salah satu jenis utama yang dikembangkan untuk pembangunan hutan tanaman karena kayunya sangat diminati di pasaran dan memiliki kualitas serta nilai jual yang tinggi. Adanya kesenjangan antara jumlah produksi kayu jati dengan jumlah kebutuhan kayu jati yang tinggi, mendorong upaya-upaya untuk terus mengembangkan hutan tanaman jati. Penggunaan bahan tanaman yang baik merupakan salah satu syarat untuk keberhasilan dalam program penanaman. Kualitas bahan tanaman yang dihasilkan sangat ditentukan oleh kualitas genetik pohon induknya. Dalam rangka menyediakan benih unggul jati pada masa yang akan datang telah dilakukan pembangunan uji keturunan jati di Gunung Kidul, yang merupakan salah satu daerah pengembangan hutan jati rakyat yang cukup berhasil. Melalui kegiatan seleksi diharapkan dapat diperoleh famili-famili terbaik yang dapat digunakan untuk menyuplai kebutuhan benih jati berkualitas pada masa yang akan datang.
Detail |
|
5 |
Pembangunan Kebun Pangkas Jati sebagai Salah Satu Sumber Benih untuk mendapatkan Bibit Unggul Guna Mendukung Keberhasilan Program Penanaman |
|
- Nama : Ir. Sugeng Pudjiono, MP
- Bidang Keahlian :
- Unit Kerja : Balai Besar Penelitian Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan
- Email : sg_pudjiono@yahoo.co.id
|
Balai Besar Penelitian Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan |
2012 |
Keberhasilan suatu penanaman salah satunya terletak pada pemilihan bibit yang unggul. Tujuan penanaman satu milyar pohon (OBIT) salah satunya adalah penyediaan bahan baku industri pengolahan kayu. Penggunaan bibit unggul memberikan harapan akan keberhasilan tujuan penanaman yang akan diperoleh pada akhir daur. Untuk mendapatkan sumber bibit unggul perlu dibangun sumber benih, salah satunya adalah kebun pangkas. Penelitian jati berupa uji klon telah dilakukan dan menghasilkan klon yang pertumbuhannya baik. Dari klon yang terbaik itu dibuatlah kebun pangkas sebagai salah satu sumber benih unggul Jati. Klon yang akan dikembangkan berasal dari hasil uji klon di Gunung Kidul sebanyak 5 klon dan dari uji klon di Wonogiri juga 5 klon
Detail |
|
6 |
Potensi Permudaan Alami Jenis-jenis Eboni (Diospyros spp.) di Cagar Alam Tangkoko, Bitung, Sulawesi Utara |
|
- Nama : Ady Suryawan, S.Hut
- Bidang Keahlian :
- Unit Kerja : Balai Penelitian dan Pengembangan Lingkungan Hidup dan Kehutanan Manado
- Email :
|
Balai Penelitian Kehutanan Manado |
2011 |
Eboni merupakan kayu jenis mewah karena seratnya indah dan kualitas kayunya tinggi serta telah menjadi primadona ekspor Indonesia yang berasal dari Sulawesi. Kawasan konservasi merupakan kawasan sumber plasma nutfah. Deforestasi, alih fungsi lahan, dan bencana merupakan faktor yang mengancam kelestarian jenis keanekaragaman hayati. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi permudaan alami jenis-jenis eboni yang ada di CA Tangkoko. Metode pengambilan data menggunakan metode nedsted sampling dengan luas 6 ha pada dua blok pengamatan. Hasil penelitian diketahui ada 90 jenis anakan yang didominasi oleh jenis Drypethes neglecta dan Koordersiodendron pinnatum. Potensi permudaan alam D. minahassae 197 pohon/ha, D. pilosanthera 178 pohon/ha, D. cauliflora 104 pohon/ha, D. marritima 32pohon/ha, D. hebecarpa 16 pohon/ha, D. malabarica 10 pohon/ha, dan D. ebenum 5 pohon/ha. Jumlah permudaan ini relatif rendah. Beberapa faktor yang mempengaruhinya antara lain sifat biji rekalsitran, persaingan /kompetisi yang kuat oleh jenis-jenis yang lain dan sebaran daerah yang cukup spesifik, sehingga keberhasilan permudaan eboni menjadi rendah.
Detail |
|
7 |
Mikoriza dalam Pengelolaan Hama-Penyakit Terpadu Di Persemaian |
|
- Nama : Retno Prayudyaningsih, S.Si, M.Sc
- Bidang Keahlian :
- Unit Kerja : Balai Penelitian dan Pengembangan Lingkungan Hidup dan Kehutanan Makassar
- Email : prayudya93@yahoo.com
|
Balai Penelitian Kehutanan Makassar |
2012 |
Fumigasi media, aplikasi bahan organik sebagai campuran media dan pemberian pupuk yang intensif mempunyai risiko dan menimbulkan masalah bagi keberhasilan pertumbuhan semai di persemaian. Selain itu, lambatnya pertumbuhan semai jenis-jenis tertentu, sehingga membutuhkan waktu yang lama di persemaian dan hal tersebut tidak bisa diatasi hanya dengan pemberian pupuk. Kondisi marginal di persemain karena ketersediaan nutrien dalam media dibatasi oleh ukuran tempat dan jumlah media menyebabkan pertumbuhan semai menjadi terhambat. Oleh karena itu, diperlukan suatu upaya yang tidak hanya bertujuan untuk melindungi semai dari serangan patogen, tapi juga dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman. Upaya yang dilakukan sebaiknya merupakan tindakan yang ramah lingkungan, sehingga tidak menimbulkan masalah-masalah baru bagi lingkungan. Aplikasi fungi mikoriza di persemaian merupakan salah satu alternatif taktik biologi yang dapat dilakukan untuk mendukung keberhasilan Pengelolaan Terpadu Hama-Penyakit Persemaian (Integrated Nursery Pest Management). Asosiasi mikoriza pada akar semai akan meningkatkan penyerapan dan ketersediaan hara, sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman dan pada akhirnya dapat meningkatkan resistensi tanaman terhadap stres lingkungan, meliputi stres biotik (serangan patogen) dan stres abiotik (kekurangan air, adanya senyawa toksik atau logam berat, dan lain-lain).
Detail |
|
8 |
Penggunaan Rhizobium Dan Mikoriza Dalam Pertumbuhan Bibit Kaliandra (Calliandra Callothyrsus) Umur 5 Bulan |
|
- Nama : Ir. Rina Kurniaty
- Bidang Keahlian :
- Unit Kerja : Balai Penelitian Teknologi Perbenihan Tanaman Hutan Bogor
- Email : Kurniaty_r@yahoo.com
|
Balai Penelitian Teknologi Perbenihan Tanaman Hutan |
2013 |
Kaliandra (Calliandra callothyrsus) merupakan salah satu jenis yang dapat dikembangkan sebagai kayu energi karena selain memiliki nilai kalor tinggi. Inokulasi dengan rhizobium dan mikoriza telah umum dikenal dapat meningkatkan mutu bibit. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui infektivitas dan efektivitas rhizobium dan mikoriza terhadap pertumbuhan bibit kaliandra umur 5 bulan. Perlakuan yang diberikan adalah rhizobium 1 ml, mikoriza 2 g per bibit dan kombinasi keduanya serta perlakuan tanpa mikroba sebagai kontrol. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Inokulasi rhizobium dengan dosis satu ml per bibit tidak infektif tetapi efektif untuk meningkatkan tinggi 57%, diameter 12,5% dan berat kering 186%. Sedangkan inokulasi mikoriza dengan dosis 2 g/bibit infektif tetapi tidak efektif. Inokulasi secara tunggal dapat meningkatkan tinggi sebesar 9%, menurunkan diameter sebesar 12,5% dan menurunkan berat kering tanaman sebesar 19%. Inokulasi bersamaan mikoriza dengan rhizobium menurunkan efektivitas rhizobium dalam meningkatkan pertumbuhan bibit tersebut. Oleh karena itu disarankan untuk menggunakan rhizobium atau mikoriza yang diisolasi dari kaliandra atau jenis lain tetapi terlebih dahulu sudah dilakukan uji kompatibilitas.
Detail |
|
9 |
Pengaruh Sortasi Benih terhadap Viabilitas dan Pertumbuhan Bibit Akor (Acacia Auriculiformis) |
|
- Nama : Ir. Eliya Suita
- Bidang Keahlian :
- Unit Kerja : Balai Penelitian Teknologi Perbenihan Tanaman Hutan Bogor
- Email : eliyasuita@yahoo.co.id
|
Balai Penelitian Teknologi Perbenihan Tanaman Hutan |
2013 |
Akor (Acacia auriculiformis), merupakan jenis penghasil kayu energi. Jenis ini mempunyai ukuran benih yang bervariasi. Untuk mendukung keberhasilan penanaman, diperlukan penyediaan benih bermutu. Salah satu cara untuk mendapatkan benih yang berkualitas baik yaitu dengan cara menseleksi benih berdasarkan berat atau ukuran benih. Tujuan kegiatan penelitian adalah mengetahui pengaruh sortasi benih terhadap perkecambahan benih dan pertumbuhan bibit akor. Seleksi benih menggunakan alat Seed Gravity Table. Benih-benih yang sudah diklasifikasikan sesuai ukuran benih, masing- masing dikecambahkan. Hasil dari kecambah normal dipindahkan ke polybag, kemudian bibit diukur tingginya setiap bulan sampai 3 bulan. Persentase berat benih terbanyak yang diseleksi dengan Seed Gravity Table terdapat pada benih ukuran Kelompok Benih 3 (KB3) (55,82%) dan terkecil pada benih ukuran KB4 (8,01%). Daya berkecambah benih dan pertumbuhan tinggi bibit hasil sortasi umumnya memperlihatkan bahwa benih kriteria KB1 dan KB2, lebih baik dibandingkan benih ukuran KB4.
Detail |
|
10 |
Pengaruh Fungisida terhadap Viabilitas Benih Lamtoro (Leucaena Leucocephala) |
|
- Nama : Tati Suharti, SP, M.Si
- Bidang Keahlian :
- Unit Kerja : Balai Penelitian Teknologi Perbenihan Tanaman Hutan Bogor
- Email : tie_772001@yahoo.co.id
|
Balai Penelitian Teknologi Perbenihan Tanaman Hutan |
2013 |
Benih bermutu tinggi yaitu benih yang mempunyai mutu fisik, fisiologis dan patologis. Salah satu upaya untuk mengurangi kerusakan akibat patogen benih, perlu dilakukan pengujian kesehatan benih selanjutnya dilakukan teknik pengendalian tepat. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui pengaruh fungisida terhadap viabilitas benih lamtoro (Leucaena leucocephala). Metoda penelitian yaitu 1) identifikasi cendawan pada benih sehat, terinfeksi ringan dan terinfeksi berat 2) pengujian daya berkecambah 3) pengaruh perlakuan fungisida terhadap benih yang sehat dan terinfeksi ringan. Hasil penelitian menunjukan bahwa jenis cendawan yang ditemukan pada benih sehat adalah Aspergillus sp. (11%), Penicillium sp. (9%), Fusarium sp. (22%) dengan daya berkecambah sebesar 70,5%, pada benih terinfeksi ringan ditemukan Aspergillus sp. (51%), Penicillium sp. (51%), Fusarium sp. (30%) dengan daya berkecambah sebesar 19,5% sedangkan pada benih yang terinfeksi berat ditemukan Aspergillus sp. (99%), Penicillium sp. (99%), Fusarium sp. (40%) dengan daya berkecambah sebesar 0%. Perlakuan untuk benih yang sehat adalah dengan perendaman dalam air panas selama 24 jam. Perlakuan tersebut menghasilkan daya berkecambah 70,5% sedangkan untuk benih yang terinfeksi yaitu dengan merendam benih terlebih dahulu dalam air panas selama 24 jam kemudian dalam larutan benomil 0,2% selama 1 jam. Perlakuan tersebut mempunyai daya berkecambah 65,5%. Dengan demikian perlakuan untuk benih yang sehat adalah dengan perendaman dalam air panas selama 24 jam sedangkan untuk benih yang terinfeksi yaitu dengan merendam benih terlebih dahulu dalam air panas selama 24 jam kemudian dalam larutan benomil 0,2% selama 1 jam.
Detail |
|